Diary eps. 14

 

Dalam hening, aku menghela nafas panjang, berpikir dan bertanya, kemudian berusaha menatap ke depan. Mungkin, semua orang pernah merasakan hal serupa, ketika si pemberi warna datang ke hidupku, dan aku menyuguhkan ruang paling berharga untuknya, 

namun setelahnya, dengan mudah ia pergi, meninggalkan banyak cerita yang sudah kira lalui, tanpa pernah peduli pada hal selanjutnya yang aku rasa. Sementara itu, aku harus terus untuk kembali bangkit dengan keadaan yang masih di lilit rasa sakit,

pada akhirnya, semua itu bisa terjadi tanpa pernah kita duga sebelumnya, yang penting untuk di pahami adalah tentang bagaimana mengimbangi sebuah rasa, agar tidak cacat logika. 

Makasiiii, ya, sudah menjadi hal terbaik dan terburuk yang pernah terjadi.


 

 Pandeglang, 2025

dengan berbagai hal yang masih ingin ku kenang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diary eps. 12

Diary eps. 11

Diary eps. 10