Apa itu PUEBI ?

Apa Itu PUEBI?






         Penjelasan mengenai apa itu PUEBI, telah dibahas langsung dalam peraturan kementerian. Tepatnya dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2015, yang isinya "Menyatakan bahwa PUEBI, ini dipergunakan bagi instansi Pemerintah swasta dan masyarakat dalam penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar. Nah, ari peraturan tersebut, kita mengetahui bahwa PUEBI adalah singkatan dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.

        Nah bagi kamu yang belum tahu, sebenarnya kita tidak boleh menulis kata, kalimat, atau paragraf sembarangan. Apalagi, untuk memenuhi kebutuhan resmi atau kata lainnya adalah formal, tulisannya harus baku dan sesuai pedoman. Seperti menulis atau membuat Skripsi, karya ilmiah dan lain sebagainya.

Apa Itu Fungsi PUEBI?

        Bisa dikatakan bahwa PUEBI ini berfungsi sebagai sebuah pedoman yang akan menuntun kita untuk bisa membuat tulisan bahasa Indonesia, dengan baik dan benar.

Dengan menaati PUEBI, maka tulisan kita akan lebih mudah dipahami oleh pembaca. Berikut adalah Pemakaian huruf dalam PUEBI.


                Pemakaian Huruf

A      Huruf Abjad

        Abjad yang dipakai dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas 27 huruf. 

Berikut huruf-huruf dan contoh pemakaiannya :






B.     Huruf Vokal

        Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas lima huruf, yakni a, e, i, o, dan u.

Berikut contoh pemakaian huruf vokal tersebut :



      





Catatan:

Dalam pengucapan huruf E ada yang namanya diakritik, dan diakritik adalah suatu tanda baca tambahan pada huruf yang mempunyai penulisan yang sama dan pengucapan yg berbeda.

Berikut jenis diakritik tersebut :                                                            

a.   Diakritik (é) dilafalkan [e].

Contohnya:

Pemuda di desaku sedang bermain di teras (téras).  Kedelai adalah bahan utama dalam pembuatan kecap (kécap). Bibi sedang memasak terong balado bersama anaknya di dapur (térong).

b. Diakritik (è) dilafalkan [ɛ].

Contohnya:

Andi dan Rahma menonton film seri (sèri).

Pertahanan militer (militèr) Indonesia banyak dipuji oleh negara lain.

Marta sedang memberi pakan ternak (tèrnak).

C. Diakritik (ê) dilafalkan [ə].

Contohnya:

Pertandingan sepak bola itu berakhir seri (sêri). Upacara itu dihadiri pejabat teras (têras) Bank Indonesia.

Kecap (kécap) dulu makanan itu.

 

C.    Huruf Konsonan.

        Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas 21 huruf, yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.







D.     Huruf Diftong.

        Diftong adalah gabungan dari dua huruf yang menghasilkan bunyi rangkap. Di dalam bahasa Indonesia, diftong dilambangkan dengan ai, au, dan oi.







E.     Gabungan Huruf Konsonan

        Gabungan huruf konsonan yaitu huruf kh, ng, ny, dan sy. Di dalam huruf tersebut melambangkan satu bunyi konsonan.


 

 

 

 

F.     Huruf Kapital

1. Huruf kapital digunakan sebagai hurf pertama diawal kalimat.

Contoh :

Kita tidak boleh putus asa.

2. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama orang dan termasuk juga penulisan julukan.

Contoh :

- Wina Srimahdina

- Dewa Pedang

3. Huruf kapital digunakan di setiap huruf pertama kata nama agama, kitab suci, Tuhan, dan termasuk sebutan, kata ganti untuk Tuhan.

Contoh :

Islam, Alquran 

Kristen, Al kitab

Rahmat-Mu ya Allah.

4. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau gelar akademik yang diikuti nama orang.

Contoh :

Nabi Muhammad

Ilham Fadilah Sarjana Administrasi Publik

Haji Reza Fahlevi

5. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama Tahun, Bulan, Hari dan Hari besar atau Hari Raya.

Contoh :

tahun Hijriah

bulan Januari

hari Sabtu dan lain sebagainya.

G. Huruf Miring

Digunakan untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka.

Contoh :

H. Huruf  Tebal

1. Digunakan untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring, 

2. Digunakan untuk menegaskan bagian-bagian karangan, seperti Judul Buku, Bab atau Sub bab.

Contoh : 

- Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia

Latar Belakang, dsb.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahas Passion

Diary eps. 8

Diary, episode 3