Dairy eps. 1
Selamat sore, Desember ku yang lumayan semrawut...
Saya adalah manusia yang kalo tidak paham sesuatu pasti akan berpikir mendalam, seperti kenapa sy tidak bisa dan kenapa sy tidak tahu. Di samping itu, sy juga belum bisa dealing dengan kebiasaan buruk tentang "sering menunda-nunda suatu pekerjaaan". Di tambah dengan penumpukan tugas, persoalan financial, all everything about my broken parent, itu semua di pikul sendirian. Sulit ya memang jadi generasi sandwich begini, di sana di sini terjepit, terhimpit oleh persoalan hidup.
Rasanya, baru tahun kemaren ngerasain dealing dan mencapai buah manis dari proses upgrade Emotional Quotient, and in this many mounth, banyak banget yang harus di strugle-in. And I don't know harus darimana dulu buat mecahin persoalannya, coz jika tida di pecahkan, ketika persoalan ini muncul pasti otak dan pikiran semrawut melulu. Ayolah, Farrr, u can do it, u can problem solving it, lu kalo mau mencapai buah yang manis lagi, nikmati dan pelajarin setiap proses. Lu gabisa leha-leha dan menye-menye kayak gini, ketika di fase Salah itu ya memang wajar, gak sempurna itu normal. Tapi yang jadi pertanyaan, LU KAPAN BENERNYA Ha Ha.
Komentar